Peribadi To Do, To Have, atau To Be?

“Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahawa kita dicintai. Oleh sebabnya, kita membahagikan cinta kepada orang lain.” (Victor Hugo)

Tidak ada yang boleh menghentikan waktu. Ia terus maju. Umur terus bertambah. Manusia pun mengalami babak-babak dalam hidupnya. Saat masuk fasa dewasa, kita memasuki tiga tahap kehidupan.

Ada masa kita fokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada saat kita fokuskan diri untuk mengumpulkan (to have). Ada yang giat mencari makna hidup (to be). Malangnya, tidak semua daripada kita mampu melewati tiga tahap proses itu.

1. Fasa to do.

Pada fasa ini, kita masih produktif. Kita bekerja kuat dengan seribu satu alasan. Tapi, banyak orang workholic, membanting tulang, sampai mengorbankan banyak hal, tetap tidak menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Ini sangat menyedihkan. Kita tetap sibuk, tapi tidak ada kemajuan.

Satu kisah: Ada orang melihat sebuah sampan di tepi danau. Segera ia meloncat dan mulalah mendayung. Ia terus mendayung dengan bersemangat. Sampan memang bergerak. Tapi, tidak jauh dari bibir danau, orang itu baru sedar, sampan itu masih terikat dengan tali di sebuah tiang.

Jadi, kebanyakan dari kita, merasa sudah bekerja banyak. Tapi, ternyata tidak produktif. Apakah kita hanya sibuk dan bekerja kuat, tapi tanpa sedar kita tidak menghasilkan apa-apa?