"Jika ada sesiapa yang pinta CINTAmu, katakanlah ianya hanya pada Allah,
Jika ada sesiapa yang pinta KASIHmu, katakanlah ianya hanya pada Rasulullah,
Jika ada sesiapa yang pinta RINDU dan SAYANGmu, katakanlah ianya hanya pada ibu dan ayah,
...dan...
Jika ada sesiapa yang pinta untuk di HATImu, maka berilah ia kepada kepada orang yang benar-benar menghargainya"

Thursday, February 5, 2009

Burung Gagak

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah benda itu?"

"Burung gagak", jawab si anak.

Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit kuat, "Itu burung gagak ayah!"

Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi soal yang sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan persoalan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat, "BURUNG GAGAK!!" Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membu! at si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah, "Gagaklah ayah.......".

Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya soal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

"Ayah! Saya tak tahu ayah paham atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang ayah mau saya katakan?"

"Itu burung gagak, burung ga..ga..gak ayah.....", kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Si ayah terus bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu ditangannya. Dia menghulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan tertanya-tanya. diperlihatkannya sebuah diari lama.

"Cuba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diari itu", pinta si ayah. Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut..........

"Hari ini aku di halaman melamun kerana anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran."

Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, "Ayah, apa itu?".

Dan aku menjawab, "burung gagak". Walau bagaimana pun, anak ku terus bertanya soalan yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama.

Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi cinta dan sayangnya aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga."

Setelah selesai membaca perenggan tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara, "Hari ini ayah baru bertanya kepadamu soalan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah hilang sabar serta marah."

No comments:

Post a Comment

This Blog Is Protected. Copyright 2009 © Design By Cik Sha Hashim